Sabtu, 22 Januari 2011

The Love Story Part II



Hari demi hari terus aku lalui...
Sepi rasanya aku tanpa dia.
Mungkin karena aku belum terbiasa tanpa dia.
Tapi aku yakin bisa lupain dia, akibat rasa putus asa.

Aku gak tau keadaan dia seperti apa.
Masih suka terlintas di pikiranku dia sedang apa dan bagaimana.

Kadang bisa aku lupain dia. Tetep aja inget lagi.
Apa artinya itu ?

Ini hanya cinta yang terpendam....
Dan aku harus bisa melupakannya.....


______________________________________________________

Aku jalani hari-hariku seperti biasa.
Hari-hariku tanpa dia.
Aku mulai terbiasa, dan mungkin menerima dengan lapang dada apa pun yang terjadi pada hidupku.

Suatu hari, aku mau pulang dan menuju parkiran sebuah Rumah Sakit dekat sekolah.
Pertemuan singkat yang tidak dia sadari.
Saat temen aku Tisya manggil satu nama yang udah gak asing lagi aku langsung kaget, dan tersentak.
"HOLIC......"
Suara itu terdengar jelas ditelinga.
Jantung serasa berdenyut kencang...
Sontak aku liat kesekeliling tempat parkir dan ternyata dia ada di bekangku.
Dia yang selama ini aku cari.
Ingin sekali aku menanyakan kabarnya, atau pun sekedar menyapanya.
Tapi berat rasanya untuk mengeluarkan suara pada saat itu.
Aku memilih diam.
Dia hanya melirikku sebentar, lalu pergi sambil pamit ke temen aku. Mungkin karena dia tidak tau siapa yang ada didepannya itu. Dan mungkin dia sudah lupa dengan masa lalunya, yang ada aku didalamnya itu.
Setelah itu aku pulang ke rumah dengan rasa menyesal.
Menyesal karena tidak memanfaatkan momen itu untuk bisa deket lagi sama dia.
Itu yang namanya jadi cewek, serba salah kalo soal cinta.

Ada pepatah mengatakan "Kalo cewek itu bisa milih, tapi akhirnya dipihih." Semua orang tau mungkin makna dari itu apa.

TO BE CONTINUED.....


The Love Story




Sebuah Kisah Cinta Dua Orang Remaja

Tesa Yunia Anggraeni & Achmad Nurkholik Dwi hariadi

  


Awalnya kita berdua kenal tanpa sengaja.
Temen aku Mugi yang mengenalkan kita berdua lewat SMS, kurang lebih satu tahun yang lalu.
Pertama kenal, Holic orangnya terkesan cuek. 
Lama-lama kita semakin akrab dan hubungan kakak-adik.an pun mulai terjalin.
Kesan dia orang cuek pun hilang, dia ternyata orangnya asik, bisa dipercaya, plus baik banget.
Kadang dia jadi temen curhat yang baik, yang selalu setia dengerin curhatan-curhatanku.


Rasa itu mulai ada ....


Waktu itu ada tiga orang cowok yang deket sma aku, dan salah satunya adalah  Holic.
Salah satu dari mereka ada yang menyatakan cintanya. 
Aku bilang ke Holic, dia gak ngerespon apa-apa, cuma sekedar bilang "oh" aja.
Sempat kecewa dia bersikap kaya gituh, tapi emang wajar kok dia bersikap seperti itu. Dia bukan siapa-siapa aku.
Tapi gatau kenapa aku jadi sedih aja.


Siang itu, dia ngajak kita ketemuan. Emang sebelumnya kita belum pernah bertemu sama sekali.
Bela-belain aku dateng sma Si Dika, padahal di luar ujan saking penasaran pengen liat dia yang selama ini jadi kakak aku itu seperti apa.
Nyampe di tempat kita janjian, dia gak ada. Aku SMS dia dimana, dia bilang "udah di rumah," dua kata yang sangat menyakitkan.
Jujur aku kecewa kenapa dia gak nepatin janjinya, tapi apa boleh buat, mungkin ada suatu alasan yang menyebabkan dia pulang duluan sebelum kita ketemu. Yasudah lah aku juga pulang ke rumah. Anggap aja kejadian itu belum pernah terjadi.


Bebera hari setelah itu, kakak kelas ada yang nyatain cintanya ke aku.
Aku bilang ke Holic, dia langsung juga nyatain cintanya ke aku.
Aku bingung harus milih yang mana.
Disatu pihak aku emang suka sama Holic, tapi dia keburu ngecewain aku plus, masa aku harus nerima orang yang belum pernah aku temui ?
Dan soal kakak kelas aku, dia emang banyak disukai cewek-cewek di sekolah. Mungkin karena dia berawak tinggi putih bermata sipit. Aku juga lumayan ada rasa sama dia.


Akhirnya aku putusin buat nerima kakak kelas aku sebagai pacar, dan tetap menganggap Holic sebagai kakak aku, kakak terbaikku yang selalu ada buat aku.


Setelah kejadian itu gak tau kenapa Holic gak bisa di hubungin.
Nomor handphonenya gak aktif. Dan salahnya aku lupa nama Facebooknya, soalnya kita jarang komunikasi lewat Facebook.


Aku gak tau gimana caranya aku bisa dapet informasi tentang dia.
Mau nanya ke temenya malu, tapi kalo gak nanya, gimana.
Bingung.....


Dan akhirnya waktu itu kita benar-benar LOST CONTACT.....



Sedih plus kangen yang saat itu aku rasain.
Ternyata aku baru sadar kalo aku cinta dia.
Tapi bagaimana lagi, semua udah terlambat, dia udah pergi.
Aku keliru mengambil keputusan , aku akui itu.
Aku hanya bisa berharap, jika memang dia baik untukku, dia kita akan bertemu lagi di lain waktu.
Hubungan aku sama pacar aku juga gak berjalan baik, mungkin karena kita emang gak cocok, dan berakhir menjadi sebuah pertemanan.

TO BE CONTINUED......